Suatu hari, Kim Ki-tae, yang memiliki kemampuan tidak diinginkan untuk melihat hantu dan membencinya, menghadapi situasi aneh di kereta bawah tanah yang penuh sesak—ia diganggu oleh roh perempuan yang tidak berpakaian. Roh perempuan itu kemudian menawarkan sebuah kesepakatan: “Jika kau menerima persyaratanku, aku akan menyingkirkan hantu-hantu itu untukmu. Sebagai gantinya, kau harus ikut denganku…”

“Kau menjadi bodoh saat Je-gyeom tidak melihat?” “… Sudah cukup. Pulang saja dan sesuaikan diri dengan perbedaan waktu.” Aku sudah sengsara, tetapi Baek Hyun-oh, yang tiba-tiba kembali dari AS, mulai menggodaku dengan kata-kata konyol. “Hei, apa yang akan kau lakukan jika aku merayunya?” “Aku juga tidak bisa melakukannya, jadi bagaimana mungkin kau bisa?” “Aku akan melakukannya. Aku tidak bodoh seperti sebagian orang.” Itu taruhan yang buruk. Tapi kenapa? Itu lucu, tetapi hatiku goyah berbahaya pada godaan Baek Hyun-oh. Aku seharusnya tidak melakukan ini, tetapi aku ingin tahu perasaan Kim Yeo-hee yang sebenarnya. “Beri aku tiga bulan. Aku akan mendapatkan kancing Kim Yeo-hee.” Itu adalah awal dari taruhan yang berbahaya.

“Ini bukan masalah besar kalau pasangan suami istri tidur bersama.” “Han Ye-seo.” “Mengapa, apa kau merasa canggung aku berkata begini?” Hari ini, aku memutuskan untuk melepas cinta pertamaku. Pernikahan ini palsu sejak awal, dan Seo Jiheon hanyalah pelindung bagi Han Yeseo. Cinta tidak pernah ada untuknya. Bahkan untuk sesaat. “Oppa benar. Baik menikah atau menghabiskan malam, aku tidak bisa menjadi wanita untuk oppa. Sekarang aku akan mengakuinya.” “…….” “Kita bercerai.” Cinta pertama yang telah lama disimpan dan cinta terpendam berakhir dengan perceraian. Namun, Jiheon tidak ingin melepaskan Yeseo. “Apa yang kamu lakukan?” Semua sudah selesai, kan? “Cuma selembar kertas jelek ini mau ngapain sih.” Dengan tatapan dingin Jiheon, dokumen perceraian terjatuh ke lantai tak daya. Jiheon, yang mendorong Yeseo ke dinding, menundukkan kepalanya seolah-olah akan mencium. Seolah-olah tidak akan memberinya sedikit pun kesempatan untuk melarikan diri. “Mulai sekarang, mari kita berperilaku seperti pasangan suami istri yang sebenarnya.”

Song Hana, seorang YouTuber kecantikan dan influencer terkenal, harus buru-buru kembali ke rumah neneknya untuk bertani ketika produk yang dia iklankan terlibat dalam kontroversi dan bahkan seorang penguntit menempel padanya semakin memperburuk keadaan. Di desa, Hana bertemu Kim Deoksoo, seorang pria lajang yang polos dengan tubuh kekar yang belum pernah berinteraksi dengan wanita sebelumnya. Reaksi Deoksoo yang gugup dan wajahnya yang memerah setiap kali ada kontak fisik kecil dengan Hana menjadi sorotan utama dalam vlog pertanian Hana, mendapatkan respons luar biasa dari penontonnya. Bagi Hana yang tidak dapat menyiarkan produk kecantikannya, Deoksoo yang sehat dan tampan menjadi topik siaran yang bagus, tetapi karena suatu alasan, Deoksoo terus-menerus menghindari Hana. Akankah Hana mampu kembali sukses sebagai YouTuber dengan menampilkan Deoksoo dan meningkatkan jumlah penontonnya?!

Enam bulan sudah berlalu sejak pesta pernikahan itu, tapi tidak pernah sekali pun dia menyentuhku. Jadi, ketika kami berdua tiba-tiba didesak untuk segera memiliki keturunan… Apa yang harus aku lakukan agar dia mau memiliki anak?

Sebuah permainan untuk pasangan, dengan hadiah uang tunai yang hanya bisa diimpikan… Sebuah surga…? Atau mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan?

Haein dan Dohyun, teman masa kecil yang sudah bersama selama 20 tahun, adalah dua orang yang percaya diri bahwa mereka saling mengenal lebih baik daripada siapa pun. Suatu hari, Haein—mahasiswi jurusan Rehabilitasi Olahraga—menawarkan diri untuk membantu merilekskan otot-otot Dohyun, yang merupakan anggota klub bisbol, demi keperluan praktik. Sempat berpikir, “Memangnya apa sih yang bisa terjadi?”, namun ilusi itu hanya bertahan sejenak. Tanpa sengaja, sentuhan lembut Haein malah membuat “bagian itu” di tubuh Dohyun bereaksi…! Mampukah persahabatan dua puluh tahun mereka bertahan di hadapan hasrat yang mulai menggelitik? Sebuah kisah romansa manis sekaligus menggoda, tentang dua sahabat yang perlahan mulai menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya!

Tae-kyung, Direktur dari Sona Cosmetics adalah orang yang sempurna dan berkepala dingin. Sekretaris Yuju, yang terpikat pada Tae-kyung, muak dengan sikapnya yang hanya memperlakukannya sebagai sekretaris utama, jadi dia menyerahkan surat pengunduran dirinya disertai pengakuan yang menghancurkan hatinya. Tetapi… “Apa yang harus kulakukan agar kau tetap bekerja? Aku akan memberimu insentif sebanyak yang kau mau, atau apa pun.” Tae-kyung mulai merayunya untuk memenangkan hatinya. Jadi di manakah godaan ini berakhir?

Hiiragi Yuuya, aktor muda berbakat, menerima peran paling menantang dalam kariernya: seorang pembunuh. Tapi demi memahami karakternya, Yuuya mulai kehilangan batas antara akting dan kenyataan—hingga darah pertama tertumpah di dunia nyata. Manajernya, Kiryu, melihat insiden itu bukan sebagai kesalahan… tapi sebagai awal dari kebangkitan sang aktor sejati. Demi menjadikan Yuuya sempurna, Kiryu siap menyingkirkan siapa pun yang menghalangi, apa pun caranya. Yuuya sendiri tak pernah benar-benar siap—ia dihantui rasa bersalah, diliputi dilema, dan terus berperang dengan dirinya sendiri. Kini, panggung tempat Yuuya bermain bukan lagi teater… tapi kehidupan nyata, dengan darah dan dosa yang tak bisa dicuci.

Kenangan-kenangan berkumpul menjadi keabadian, dan keabadian tersebar menjadi Kenangan-Kenangan. Pertemuan yang direncanakan atau ditakdirkan antara seorang pria yang telah kehilangan semua makna dalam kehidupan yang tampaknya abadi.